Secara etimologis, istilah kebudayaan berasal dari beberapa bahasa antara lain : culture (bahasa inggris) artinya budaya, colore (bahasa latin) artinya budaya dan akhlaq (bahasa arab) artinya peradaban atau budi. Kata “kebudayaan” berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhaya yang merupakan bentuk jamak kata buddhi, artinya akal, selanjutnya dikembangkan menjadi kata budidaya yang artinya kemampuan akal budi seseorang ataupun sekelompok orang
Istilah politik telah dikenal zaman romawi. Mereka mengemukakan bahwa politik adalah art politica, yaitu kemahiran seni atau art. Menurut Van Der Goes Van Naters bahwa fundamen ilmiah dari politik adalah ilmu Negara dan ilmu hukum Negara. Orang-orang yunani kuno menyebutnya politeke techne, yaitu kemahiran dalm bidang kenegaraan. Ada pula yang mengatakan bahwa gejala politik ditandai dengan sifat-sifat yang tidak tetap, berubah-ubah. Menurut kamus besar bahasa Indonesia politik adalah mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem pemerintahan dan dasar pemerintahan)
Pada kenyataannya, politik dibedakan menjadi dua yaitu berikut ini:
a. Politik teoritis meliputi keseluruhan dari asas dan ciri-ciri yang khas dan Negara tanpa membahas aktivitas dan tujuan yang akan dicapai Negara
b. Politik praktis mempelajari Negara sebagai suatu lembaga yang bergerak dengan fungsi-fungsi dan tujuan-tujuan tertentu, yaitu Negara sebagai lembaga yang dinamis
Secara etimologis pengertian politik adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (sistem pemerintahan/dasar pemerintahan)
b. Segala urusan atau tindakan mengenai pemerintahan Negara atau terhadap Negara lain
c. Cara bertindak dalam menghadapi dan menangani suatu masalah
Pengertian budaya politik menurut para ahli sebagai berikut:
a. Samuel Beer
Budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan pemerintah
b. Almond dan Verba
Budaya politk adalah suatu sikap orientasi yang khas warga Negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya dan sikap terhadap peranan warga Negara yang ada dalam suatu sistem itu
c. Rusadi Sumantipura
Budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik
d. Austin Ranney
Budaya politik adalah seperangkat pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuah pola orientasi terhadap objek politik
e. Alan R. Ball
Budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri atas sikap, kepercayaan, emosi dan nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik
f. Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr
Budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi
Berikut adalah beberapa pengertian budaya politik yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk lebih memahami secara teoritis
a. Budaya politik adalah aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan, adat istiadat, takhayul dan mitos. Semuanya dikenal dan diakui oleh sebagian besar masyarakat
b. Budaya politik dapat dilihat dari aspek doktrin dan aspek generiknya. Yang pertama menekankan pada isi atau materi, seperti sosialisme, demokrasi atau nasionalisme, yang kedua (aspek generic) menganalisis bentuk, peranan, dan ciri-ciri budaya politik, seperti militan, utopis, terbuka atau tertutup
c. Hakikat dan ciri budaya politik yang menyangkut masalah nilai-nilai adalah prinsip dasar yang melandasi suatu pandangan hidup yang berhubungan dengan masalah tujuan
d. Bentuk budaya politik menyangkut sikap dan norma, yaitu sikap terbuka dan tertutup, tingkat militansi seseorang terhadap orang lain dalam pergaulan masyarakat. Pola kepemimpinan, sikap terhadap mobilitas, proritas kebijakan
2. Pengertian Sistem Politik
Sistem politik terdiri atas gabungan kata, yaitu “sistem”dan “politik”. Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang terbentuk dari dari beberapa elemen atau unsur. Unsur atau elemen tersebut berada dalam satu keterkaitan yang saling berhubungan sehingga merupakan satu kesatuan. Sistem adalah gabungan beberapa unsur atau elemen yang saling berhubungan dan fungsional sehingga merupakan kesatuan untuk mencapai tujuan, misalnya sistem tata surya dan sistem organ tubuh. Sedangkan politik (dalam hal politik praktis) adalah semua usaha, perbuatan, tindakan yang dilakukan dengan maksud mempengaruhi, mengatur atau langsung menetapkan jalanya kejadian-kejadian dalam kehidupan Negara
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem politik adalah keseluruhan interaksi yang mengatur pembagian nilai-nilai berdasarkan kewenangan atas nama rakyat. Beberapa batasan atau pengertian sistem politik adalah sebagai berikut
a. Sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungannya satu sama lain yang menunjukkan dimensi waktu lampau, kini dan mendatang
b. Sistem politik adalah setiap pola hubungan manusia yang bersifat langgeng yang melibatkan sampai pada tingkat tertentu, pengendalian, pengaturan, pengaruh, kekuasaan dan otoritas (Robert A. Dahl)
c. Sistem politik adalah suatu bentuk interaksi yang mempengaruhi penggunaan kekuasaan atau ancaman attau pelaksanaan fisik secara sah (Usman Tampubolon)
d. Sistem politik adalah suatu bentuk interaksi yang menjatahkan nilai-nilai secara sah kepada suatu masyarakat (usman Tampubolon)
e. Sistem politik cara menetapkan nilai-nilai melalui berbagai kebijakan dan penetapan itu bersifat autoritatif dan mengikat seluruh masyarakat
G. Almond dan S. Verba menyatakan bahwa objek orientasi politik warga Negara adalah sistem politik. Setiap sistem politik akan terbagi dalam tiga golongan objek, yaitu sebagai berikut ;
a. peranan atau struktur khusus seperti badan legislatif, eksekutif atau birokat
b. pemegang jabatan, seperti pemimpin monarki, legislator dan administrator
c. kebijakan, keputusan atau penguatan keputusan, struktur pemegang jabatan. Struktur secara timbale balik diklarifikasi apakah mereka termasuk dalam proses input atau output politik