Pedagang curiga damkar mondar mandir sebelum Pasar Senen terbakar
Petugas Pemadam Kebakaran mondar mandir sebelum Pasar Senen terbakar |
Kebakaran terjadi di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/1) sekira pukul 04.15 WIB. Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut.
Salah satu pedagang wanita di Pasar Senen yang enggan disebutkan namanya, mengaku sempat melihat petugas pemadam membawa kabel sebelum kebakaran terjadi. Petugas tersebut, kata dia, pada pekan lalu terlihat mondar mandir di lorong bangunan Pasar Senen.
"Beberapa Minggu terakhir petugas mondar mandir bawa kabel gitu. Terus saya nanya kan sama petugas, Pak, itu buat apa (kabelnya)? Katanya buat simulasi kalau ada kebakaran nanti. Tapi saya curiga tuh, kok bawa-bawa kabel ya, buat apa. Sementara kondisi di Pasar Senen kan aman-aman saja," jelas ibu tersebut di lokasi kebakaran, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/1).
Wanita paruh baya itu juga menduga, kebakaran dilatarbelakangi keinginan pemerintah yang ingin merelokasi Pasar Senen. Apalagi api penyebab kebakaran, ada di sejumlah titik.
"Nah Pasar ini nih sebenarnya mau digusur. Kami mau pindah kok, hanya saat ini masih ngurus surat-surat tapi kayaknya pemerintah enggak sabaran. Jadi ya dibakar saja biar pada pindah," ujarnya.
Wanita yang mengaku punya toko pakaian di lantai 1 Pasar Senen ini menambahkan, barang dagangannya berhasil diamankan karena berlokasi di lantai satu. Kebakaran terparah berada di lantai dua dan lantai tiga.
"Untungnya juga barang jualan saya bulan ini enggk banyak, jadi enggk terlalu banyak kerugian," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Subejo mengatakan, titik kebakaran memang berada di lantai satu. Kemudian api merambat ke lantai dua dan tiga.
Menurutnya, upaya pemadaman kebakaran di Pasar Senen masih terus dilakukan meski ada kendala. Sebab, ada banyak barang dagangan yang rawan terbakar dan lorong-lorong bangunan pasar terbilang sempit.
"Cukup banyak kan barang-barang yang mudah terbakar, barang tahan air, plastik, itu jumlahnya banyak," kata Subejo di lokasi.
Sumber: merdeka.com