Argumentasi dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran suatu gagasan atau pendapat. Oleh karena itu, penulis harus menyajikan gagasan secara logis, kritis dan sistematis dengan alasan atau bukti yang kuat sehingga gagasan atau pendapat tersebut tidak dapat disangkal kebenarannya. Untuk mendukung atau membuktikan kebenaran gagasan atau pendapat tidak jarang penulis menggunakan data atau fakta, gambar, grafik dan sebagainya
Ada bermacam-macam cara (metode) untuk membuat atau memperkuat argumentasi, antara lain sebagai berikut :
1. Kausal
Pembenaran pendapat dengan mengemukakan alasan yang berupa sebab-sebab atau akibat-akibat. Polanya bisa sebab-akibat, akibat-sebab atau sebab akibat yang berantai. Contoh :
Bunga bank yang tinggi potensial menjadi penghambat pertumbuhan sektor riil. Padahal, sektor riil adalah cermin dari pertumbuhan ekonomi yang sesungguhnya. Jika bunga bank tinggi, banyak pemilik dana akan memilih memperkerjakan uangnya dibank dalam bentuk tabungan atau deposito daripada untuk investasi. Dalam bentuk tabungan atau deposito uang aman, tidak spekulatif dan hasilnya pasif. Sementara jika untuk investasi, pemilik dana masih dihadapkan pada kemungkinan rugi. Disisi lain, jika bunga pinjaman tinggi, pengusaha juga akan berpikir panjang untuk mengembangkan usahanya menggunakan dana pinjaman. Oleh karena itu, pemerintah dan bank Indonesia harus berupaya untuk menurunkan suku bunga serendah mungkin jika mengharapkan pertummbuhan ekonomi yang berbasis sektor riil
2. Keadaan yang memaksa
Pembenaran pendapat dengan mengemukakan berbagai jalan buntu sehingga tidak ada jalan atau alternative lain. Contoh :
Jika terjadi krisis ekonomi seperti pada tahun 1997, dimana dolar naik dari Rp 2.600 menjadi Rp 12.000, tidak ada cara lain bagi pemerintah c.q bank Indonesia kecuali menaikkan suku bunga. Ketika itu bunga bank mencapai 70%. Memang ini pilihan pahit. Bank-bank akan mengalami negative spread dan sektor riil akan lumpuh. Tetapi kalau tidak diambil langkah bunga tinggi, rush akan benar-benar terjadi, bank-bank akan kolaps dan rupiah akan lebih hancur
3. Analogi
Pembenaran pendapat berdasarkan asumsi bahwa jika dua hal memiliki banyak persamaan, dalam hal lain tentu ada yang sama pula. Atau, penggunaan pembanding untuk mengambil simpulan atas suatu hal yang memiliki persamaan sifat dasar. Contoh :
Bulan pernah menjadi lambing kecantikan kaum hawa. Wanita akan senang sekali kalau cantik seperti bulan. Cahayanya membuat indah, menerangi, tetapi sejuk dan tidak membuat panas. Ketika itu bulan memang masih suci, belum terinjak kaki manusia. Tetapi kini bulan telah diinjak-injak oleh kaki manusia. Bulan tidak suci lagi. Maka wanita tentunya akan terhina kalau dikatakan cantik seperti bulan
4. Perbandingan
Pembenaran pendapat dengan cara membandingkan dua hal, situasi atau kondisi. Contoh :
Kerugian akibat gempa 5,8 SR yang melanda DIY dan jawa tengah ternyata sangat besar. Rumah yang roboh atau rusak berat mencapai 145.000 unit. Jumlah korban meninggal sekitar 5.600 orang. Apa yang terjadi kalau kekuatan gempanya seperti dijepang atau iran yang mencapai 8 SR lebih? Tentu saja rumah yang roboh dan korban yang meninggal akan lebih banyak lagi
5. Pertentangan
Pembenaran pendapat dengan mempertentangkan dua situasi atau kondisi. Contoh :
Perkembangan sektor riil terhambat karena bunga bank masih tinggi. Saat ini bunga pinjaman masih bertengger antara 18-20%. Kalau bunga pinjaman diturunkan hingga 8-10%, tentunya pertumbuhan sektor riil akan terasa lebih baik
6. Kesaksian
Pembenaran pendapat dengan menggunakan atau mendasarkan pada keterangan saksi. Metode ini banyak dipakai di pengadilan atau persidangan oleh jaksa dan pengacara. Contoh :
Saudara bisa saja mengelak dari tuduhan money politik. Tetapi, saksi-saksi mengatkan bahwa mereka menerima uang dari orang-orang yang mengaku sebagai tim sukses saudara. Jadi, saudara terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa saudara telah melakukan pelanggaran undang-undang dengan melakukan money politik
7. Autoritas
Pembenaran pendapat berdasarkan pendapat para ahli. Contoh :
William Wallace, analis ekonomi bank dunia mengemukakan bahwa faktor utama yang menyebabkan peningkatan angka kemiskinan di Indonesia secara signifikan bukanlah kenaikan harga BBM, melainkan karena kenaikan harga beras. Sebab, kenaikan harga BBM telah diimbangi SLT (sumbangan langsung tunai) sementara sebagian besar rakyat miskin bukanlah petani produsen beras. Tetapi konsumen beras. Dengan demikian kalau pemerintah Indonesia ingin mengurangi kemiskinan, kran impor beras harus dibuka
8. Generalisasi
Pembenaran pendapat atau simpulan berdasarkan data atau fakta atau kejadian-kejadian yang bersifat khusus. Contoh ;
Reaktor nuklir rusia pernah mengalami kebocoran dan menimbulkan korban jiwa dan kerugian luar biasa besarnya. Brazil, argentina, Pakistan, india, dan philipina juga pernah mengalami kegagalan memanfaatkan reaktor nuklir untuk pembangkit listrik. Bahkan negara maju seperti amerika dan perancis pun pernah mengalami hal yang sama. Melihat pengalaman negara-negara lain, maka tidak selayaknya kalau Indonesia berambisi membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)