Wednesday, May 20, 2015

Penyebab Timbulnya Gerakan Kearah Partisipasi Politik

ss851387Menurut Myron Weiner, terdapat lima penyebab timbulnya gerakan ke arah partisipasi lebih luas dalam proses politik, yaitu sebagai berikut :

a. Modernisasi dalam segala bidang kehidupan yang menyebabkan masyarakat makin banyak menuntut untuk ikut dalam kekuasaan politik.

b. Perubahan-perubahan struktur kelas sosial. Masalah siapa yang berhak berpartisipasi dan pembuatan keputusan politik menjadi penting dan mengakibatkan perubahan dalam pola partisipasi politik.

c. Pengaruh kaum intelektual dan kemunikasi masa modern. Ide demokratisasi partisipasi telah menyebar ke bangsa-bangsa baru sebelum mereka mengembangkan modernisasi dan industrialisasi yang cukup matang.

d. Konflik antar kelompok pemimpin politik, jika timbul konflik antar elite, maka yang dicari adalah dukungan rakyat. Terjadi perjuangan kelas menentang melawan kaum aristokrat yang menarik kaum buruh dan membantu memperluas hak pilih rakyat.

e. Keterlibatan pemerintah yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Meluasnya ruang lingkup aktivitas pemerintah sering merangsang timbulnya tuntutan-tuntutan yang terorganisasi akan kesempatan untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan politik.

B. JENIS – JENIS PARTISIPASI POLITIK

Partisipasi politik sangat terkait erat dengan seberapa jauh demokrasi diterapkan dalam pemerintahan. Negara yang telah stabil demokrasinya, maka biasanya tingkat partisipasi politik warganya sangat stabil, tidak fluktuatif. Negara yang otoriter kerap memakai kekerasan untuk memberangus setiap prakarsa dan partisipasi warganya. Karenanya, alih-alih bentuk dan kuantitas partisipasi meningkat, yang terjadi warga tak punya keleluasaan untuk otonom dari jari-jemari kekuasaan dan tak ada partisipasi sama sekali dalam pemerintahan yang otoriter. Negara yang sedang meniti proses transisi dari otoritarianisme menuju demokrasi galib disibukkan dengan frekuensi partisipasi yang meningkat tajam, dengan jenis dan bentuk partisipasi yang sangat banyak, mulai dari yang bersifat “konstitusional” hingga yang bersifat merusak sarana umum.
Karena begitu luasnya cakupan tindakan warga negara biasa dalam menyuarakan aspirasinya, maka tak heran bila bentuk-bentuk partisipasi politik ini sangat beragam. Secara sederhana, jenis partisipasi politik terbagi menjadi dua: Pertama, partisipasi secara konvensional di mana prosedur dan waktu partisipasinya diketahui publik secara pasti oleh semua warga. Kedua, partisipasi secara non-konvensional. Artinya, prosedur dan waktu partisipasi ditentukan sendiri oleh anggota masyarakat yang melakukan partisipasi itu sendiri (PPIM, 2001).
Jenis partisipasi yang pertama, terutama pemilu dan kampanye. Keikutsertaan dan ketidakikutsertaan dalam pemilu menunjukkan sejauhmana tingkat partisipasi konvensional warganegara. Seseorang yang ikut mencoblos dalam pemilu, secara sederhana, menunjukkan komitmen partisipasi warga. Tapi orang yang tidak menggunakan hak memilihnya dalam pemilu bukan berarti ia tak punya kepedulian terhadap masalah-masalah publik. Bisa jadi ia ingin mengatakan penolakan atau ketidakpuasannya terhadap kinerja elite politik di pemerintahan maupun partai dengan cara golput.
Partisipasi politik yang kedua biasanya terkait dengan aspirasi politik seseorang yang merasa diabaikan oleh institusi demokrasi, dan karenanya, menyalurkannya melalui protes sosial atau demonstrasi. Wujud dari protes sosial ini juga beragam, seperti memboikot, mogok, petisi, dialog, turun ke jalan, bahkan sampai merusak fasilitas umum.

1. Partisipasi Politik di Negara Demokrasi

Di negara demokrasi, partisipasi dapat ditunjukan di pelbagai kegiatan. Biasanya dibagi – bagi jenis kegiatan berdasarkan intensitas melakukan kegiatan tersebut. Ada kegiatan yang yang tidak banyak menyita waktu dan yang biasanya tidak berdasarkan prakarsa sendiri besar sekali jumlahnya dibandingkan dengan jumlah orang yang secara aktif dan sepenuh waktu melibatkan diri dalam politik. Kegiatan sebagai aktivis politik ini mencakup antara lain menjadi pimpinan partai atau kelompok kepentingan.
Di Negara yang menganut paham demokrasi, bentuk partisipasi politik masyarakat yang paling mudah diukur adalah ketika pemilihan umum berlangsung. Prilaku warga Negara yang dapat dihitung itensitasnya adalah melalui perhitungan persentase orang yang menggunakan hak pilihnya ( voter turnout ) disbanding dengan warga Negara yang berhak memilih seluruhnya.
Di Amerika Serikat umumnya voter turnout lebih rendah dari Negara – Negara eropa barat. Orang Amerika tidak terlalu bergairah untuk member suara dalam pemilihan umum. Akan tetapi mereka lebih aktif mencari pemecahan berbagai masalah masyarakat serta lingkungan melalui kegiatan lain, dan menggabungkan diri dengan organisasi organisasi seperti organisasi politik, bisnis, profesi dan sebagainya.

2. Partisipasi Politik di Negara Otoriter

Di Negara otoriter seperti komunis, partisipasi masa diakui kewajarannya, karena secara formal kekuasaan ada di tangan rakyat. Tetapi tujuan yang utama dari partisipasi massa dalam masa pendek adalah untuk merombak masyarakat yang terbelakang menjadi masyarakat modern dan produktif. Hal ini memerlukan pengarahan yang ketat dari monopoli partai politik.
Terutama, persentase yang tinggi dalam pemilihan umum dinilai dapat memperkuat keabsahan sebuah rezim di mata dunia. Karena itu, rezim otoriter selalu mengusahakan agar persentase pemilih mencapai angka tinggi. Akan tetapi perlu diingat bahwa umumnya system pemilihan di Negara otoriter berbeda dengan system pemilihan di Negara Demokrasi, terutama karena hanya ada satu calon untuk setiap kursi yang diperebutkan, dan para calon tersebut harus melampaui suatu proses penyaringan yang ditentukan dan diselenggarakan oleh partai komunis.
Di luar pemilihan umum, partisipasi politik juga dapat di bina melalui organisasi – organisasi yang mencakup golongan pemuda, golongan buruh, serta organisasi – organisasi kebudayaan. Melalui pembinaan yang ketat potensi masayarakat dapat dimanfaatkan secara terkontrol. Partisipasi yang bersifat community action terutama di Uni soviet dan China sangat intensif dan luas. Melebihi kegiatan Negara demokrasi di Barat. Tetapi ada unsur mobilisasi partisipasi di dalamnya karena bentuk dan intensitas partisipasi ditentukan oleh partai.
Di Negara – Negara otoriter yang sudah mapan seperti China menghadapi dilema bagaimana memperluas partisipasi tanpa kehilangan kontrol yang dianggap mutlak diperlukan untuk tercapainya masyarakat yang diharapkan. Jika kontrol ini dikendorkan untuk meningkatkan partisipasi, maka ada bahaya yang nantinya akan menimbulkan konflik yang akan mengganggu stabilitas. Seperti yang dilakuakn oleh China di tahun 1956/1957. Pada saat itu dicetuskannya gerakan “Kampanye Seratus Bunga” yaitu dimana masyarakat diperbolehkan untuk menyampaikan kritik. Namun pengendoran kontrol ini tidak berlangsung lama, karena ternyata tajamnya kritik yang disuarakan dianggap mengganggu stabilitas nasional. Sesuda terjadi tragedy Tiananmen Square pada tahun 1989, ketika itu ratusan mahasiswa kehilangan nyawanya dalam bentrokan dengan aparat, dan akhirnya pemerintah memperketat kontrol kembali.

3. Partisipasi Politik di Negara Berkembang

Negara berkembang adalah negara – Negara baru yang ingin cepat mengadakan pembangunan untuk mengejar ketertinggalannya dari Negara maju. Hal ini dilakukan karena menurut mereka berhasil atau tidaknya pembangunan itu tergantung dari partisipasi rakyat. Peran sertanya masyarakat dapat menolong penanganan masalah – masalah yang timbul dari perbedaan etnis, budaya, status sosial, ekonomi, agama dan sebagainya. Pembentukan identitas nasional dan loyalitas diharapkan dapat menunjang pertumbuhannya melalui partisipasi politik.
Di beberapa Negara berkembang partisipasi bersifat otonom, artinya lahir dari diri mereka sendiri, masih terbatas. Oleh karena itu jika hal ini terjadi di Negara- Negara maju sering kali dianggap sebagai tanda adanya kepuasan terhadap pengelolaan kehidupan politik. Tetapi jika hal itu terjadi di Negara berkembang, tidak selalu demikian halnya. Di beberapa Negara yang rakyatnya apatis, pemerintah menghadapi menghadapi masalah bagaimana caranya meningkatkan partisipasi itu, sebab jika tidak partisipasi akan menghadapi jalan buntu, dapat menyebabkan dua hal yaitu menimbulkan anomi atau justru menimbulkan revolusi.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Politik Masyarakat

1. Faktor Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi meliputi tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan jumlah keluarga.

2. Faktor Politik

Arnstein S.R (1969) peran serta politik masyarakat didasarkan kepada politik untuk menentukan suatu produk akhir. Faktor politik meliputi :

a. Komunikasi Politik.

Komunikasi politik adalah suatu komunikasi yang mempunyai konsekuensi politik baik secara actual maupun potensial, yang mengatur kelakuan manusia dalam keberadaan suatu konflik. (Nimmo, 1993:8). Komunikasi politik antara pemerintah dan rakyat sebagai interaksi antara dua pihak yang menerapkan etika (Surbakti, 1992:119)
b. Kesadaran Politik.

Kesadaran politik menyangkut pengetahuan, minat dan perhatian seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan politik (Eko, 2000:14). Tingkat kesadaran politik diartikan sebagai tanda bahwa warga masyarakat menaruh perhatian terhadap masalah kenegaraan dan atau pembangunan (Budiarjo, 1985:22).

c. Pengetahuan Masyarakat terhadap

Proses Pengambilan Keputusan. Pengetahuan masyarakat terhadap proses pengambilan keputusan akan menentukan corak dan arah suatu keputusan yang akan diambil (RamlanSurbakti 1992:196).

d. Kontrol Masyarakat terhadap Kebijakan Publik.

Kontrol masyarakat terhadap kebijakan publik yakni masyarakat menguasai
kebijakan publik dan memiliki kewenangan untuk mengelola suatu obyek kebijakan tertentu (Arnstein, 1969:215). Kontrol untuk mencegah dan mengeliminir penyalahgunaan kewenangan dalam keputusan politik (Setiono,2002:65). Arnstein1969:215), kontrol masyarakat dalam kebijakan publik adalah the power of directing. Juga mengemukakan ekspresi politik,
memberikan aspirasi atau masukan (ide, gagasan) tanpa intimidasi yang merupakan problem dan harapan rakyat (Widodo, 2000:192), untuk meningkatkan kesadaran kritis dan keterampilan masyarakat melakukan analisis dan pemetaan terhadap persoalan aktual dan merumuskan
agenda tuntutan mengenai pembangunan (Cristina, 2001:71).

3. Faktor Fisik Individu dan Lingkungan Faktor fisik individu sebagai sumber

kehidupan termasuk fasilitas serta ketersediaan pelayanan umum. Faktor lingkungan adalah kesatuan ruang dan semua benda, daya, keadaan, kondisi dan makhluk hidup, yang berlangsungnya berbagai kegiatan interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta lembaga dan pranatanya (K. Manullang dan Gitting,1993:13).

4. Faktor Nilai Budaya

Gabriel Almond dan Sidney Verba (1999:25), Nilai budaya politik atau civic culture merupakan basis yang membentuk demokrasi, hakekatnya adalah politik baik etika politik maupun teknik (Soemitro 1999:27) atau peradapan masyarakat (Verba, Sholozman, Bradi, 1995). Faktor
nilai budaya menyangkut persepsi, pengetahuan, sikap, dan kepercayaan politik.

Disqus Comments
Powered by Blogger.

Label

#NgeblogburitBlibli (2) 12 Pahlawan Nasional (1) AC Bau (50) AC Bocor (50) AC Error (50) AC Mati (50) AC Tidak Dingin (50) ac yang benar (1) Admin (1) Adsense blogspot (1) Adsense hosted (1) AdsOptimal (2) Android (17) aplikasi (1) Artis (5) asuransi kesehatan masyarakat (2) AuthorPost (1) bagaimana pake ac yang benar (1) Bahasa Indonesia (49) Bahasa Inggris (1) Bahaya daging kambing (1) Bank (4) Bank Indonesia (1) banner (36) bca (1) beginner's guide (4) Belajar membuat website A sampai Z (1) Beli rumah pakai BPJS (1) bencana (1) Berita (3) Bernyanyi (2) Biduan (3) Bisnis (223) Bisnis Kuliner (162) Bisnis Online (10) BisnisOnline (6) blogger (3) blogger pages (1) blogger posts (2) Blogger Templates (2) Blogging (43) BlogNews (6) Bongkar AC (50) BPJS Kesehatan (1) buat web (637) buat website (637) Bulu mata (1) Business (1) Cara Membuat Website (637) Cara Mendapatkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) (1) cara mendapatkan penghasilan melalui blogspot (1) cara sehat menggunakan ac (1) Cara Sukses (3) Cicil rumah pakai BPJS (1) Cita Citata (1) Cms (1) Corona Virus (11) Covid-19 (12) Cpanel (1) css (1) Cuci AC (50) Daftar BPJS (1) Digital Marketing (20) digital printing (36) Discount Bikin Web (11) Discount Pandemi (10) Discount Pandemi Covid-19 (10) Domain (3) DUKCAPIL (20) E-Commerce (7) Ebook (1) Eyelash (1) Facebook (4) Fokus berita (1) Free web hosting (1) Gadget (1) Game Android (4) go mobile (1) gojek indonesia (1) google adsense (2) Google My Business (2) google search consol (1) gopay (1) Hidrolik (1) Hidrolik Cuci Mobil (1) Hidrolik Mobil (1) Hobi (1) homepage (1) Hosting (1) Hosting gratis (1) how to (2) HUMOR (2) huruf timbul (1) Idol (5) Image Effects (1) Indonesia Terbitkan Uang Baru 2016 (1) Intermezzo (6) Internet (52) IPA (2) IPS (59) Isi Freon (50) jago merah (1) jakarta (1) JAMKESDA (1) Jasa (639) jasa bikin web (640) jasa bikin website (639) Jasa Bongkar Gedung (1) Jasa Bongkar Gedung Tua (1) Jasa Bongkar Rumah (1) Jasa Bongkar Rumah Tua (1) jasa buat web (639) jasa buat website (639) Jasa Pembuat Website (20) jasa pembuatan web (659) jasa pembuatan website (660) Jasa Service AC (51) Jasa Service AC Kontrak (1) Kandungan daging kambing. (1) Karaoke (5) Karir (2) Kartu Kredit (2) Kartu Member (1) kebakaran pasar senen jakarta (2) Kecantikan (1) Kependudukan (20) Kerajinan (3) Keuangan (2520) Kewirausahaan (1) Kimia (2) Kisah Inspiratif (2) Kisah Sukses (2) Komputer (1) Komputer Dan Jaringan (1) konten (1) Kontraktor (1) Kredit Mobil (1) Kredit Motor (1) Kursus PHP-MySQL Paling Murah dan Mudah Dimengerti (4) LAIN - LAIN (2) letter embossed (1) letter timbul (1) LIFE STYLE (2) Manfaat daging kambing (1) marquee (1) Media Sosial (2) Memilih template blog (1) menggunakan ac yang benar (1) Mozaik Islam (3) mp3 (2) mp3 player (2) News (2) ovo (1) pake ac (1) pake ac yang sehat (1) Pandemi Corona (1) Panduan membuat blog dari nol sampai selesai. (1) Pasang AC (50) Pegadaian (3) Peluang Bisnis (163) Peluang Usaha (163) pembuatan website (637) Pendidikan (2) Penyanyi (5) percetakan (36) Persyaratan dan Cara Membuat e-KTP (1) Pet (1) PHOTOSHOP (1) Phpmyadmin (1) Pinjaman (7) Pkn (19) PopojiCms (1) post (1) Promo (3) promo bikin web (1) promo pembuatan website (1) reklame (1) Renungan (3) Ruang Pers Bang Indonesia (1) Selebritish (6) SEO (5) SEO Onpage Adalah (1) Seo Tool (2) Service AC (51) Service AC Kontrak (1) Service Cuci AC (50) Social Media (2) spanduk (36) StarMaker (9) Starmaker Error (3) Starmaker pakai VPN (3) Starmaker tidak bisa dibuka (3) static pages (1) Superstar (5) teks berjalan (1) tema blog (1) Template (3) Tentang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) (1) The dangers of using Braces For Dental Care (1) Tips (1) Tips Dan Trik (14) tips mengenai ac (1) tips sehat (1) tips sehat memakai ac (1) TipsNTrick (1) trending news (1) Tutorial (3) Tutorial Blogspot (19) Tutorial membuat halaman kontak blogspot (1) Tutorial Wordpress (6) Uang Baru (1) Uang Baru 2016 (1) Umum (4) Uncategorized (260) Usaha Kuliner (162) verifykasi ownership (1) Viewen (1) Web Developer (88) Web Programing (20) Welding Shop Citra Raya (2) Widget / Gadget (9) Widgets (1) YouTube (2)

DiDUKUNG