Untuk memperoleh informasi sebagaimana yang kita harapkan, kita perlu memperhatikan santun bertanya. Hal itu dimaksudkan agar pertanyaan yang kita ajukan mendapat respon positif dari narasumber. Oleh karena itu, sebelum mengajukan pertanyaan kepada narasumber, perhatikan santun bertanya berikut ini:
1. Ajukan pertanyaan yang betul-betul memerlukan informasi dari narasumber yang tidak melenceng dari topik pembicaraan
2. Tempatkan diri kita pada posisi yang lebih rendah daripada narasumber agar ia merasa dihargai dan memberikan respons positif terhadap setiap pertanyaan
3. Ketika bertanya, gunakan ucapan yang santun dan pilihlah kata-kata yang lebih berkesan etis dan menyenangkan narasumber
4. Jangan memotong jawaban narasumber karena selain kurang etis hal itu akan mengacaukan atau merusak alur informasi yang diberikan
5. Hindarilah pertanyaan yang menyinggung urusan pribadi atau yang menyangkut hak privasi narasumber karena hal itu dapat mengakibatkan kemacetan dialog (narasumber tidak bersedia memberikan jawaban selanjutnya)
6. Usahakan agar dialog itu berjalan santai, akrab dan tidak terkesan formal sehingga jawaban yang diberikan bersifat terbuka dan wajar
7. Jangan mengajukan pertanyaan yang bersifat memaksa atau menekan narasumber karena tekanan atau paksaan itu akan menghasilkan jawaban yang dibuat-buat da tidak sesuai dengan informasi senyatanya yang kita harapkan
8. Jagalah hubungan batin yang baik dengan narasumber dengan tidak melupakan ucapan terima kasih atas kesediaannya menjawab seluruh pertanyaan kita sehingga bilamana kita perlukan kembali pada kesempatan lain, narasumber itu tidak keberatan menerimanya
B. Kata / Ungkapan Untuk Memulai Percakapan
Untuk memulai suatu percakapan, seseorang perlu memperhatikan waktu, situasi dan saluran komunikasinya. Dalam situasi tatap muka secara langsung yang bersifat resmi ungkapan yang lazim dipakai untuk mengawali percakapan antara lain :
Ungkapan | Jawaban |
Selamat siang/pagi/sore/malam | Selamat siang/pagi/sore/malam |
Assalamualaikum Wr.Wb | Wa ‘alaikum salam Wr.Wb |
Salam sejahtera | - |
Ungkapan-ungkapan diatas bisa didahului atau diikuti dengan sapaan, serta digabung dengan salam lainnya, misalnya:
- Anak-anak selamat pagi
- Bapak-bapak dan hadirin…..selamat siang
- Selamat malam, bapak-bapak dan Ibu-ibu yang saya hormati
- Selamat pagi dan salam sejahtera untuk saudara
Setelah sapaan dan salam, lazim juga diikuti ucapan syukur ke hadirat Tuhan dan ucapan terima kasih kepada hadirin
Dalam situasi resmi yang tidak bersifat tatap muka langsung sering kita simak gabungan-gabungan salam, misalnya :
- Pemirsa yang berbahagia, asalamualaikum wr.wb selamat berjumpa lagi dalam acara….
- Pendengar yang budiman, asalamualaikum wr.wb salam sejahtera untuk anda semua dimana saja berada
Dalam pembicaraan melalui telepon, ungkapan-ungkapan pembuka dan jawabannya antara lain sebagai berikut:
Ungkapan | Jawaban |
Halo | Ya. Halo. Dengan Bapak/Ibu siapa ? |
Selamat pagi | Selamat pagi. Dengan Bapak/Ibu siapa ? |
Asalamualaikum | Wa’alaikum salam dengan bapak/ibu siapa? |
Selamat sore ini pak….dari…., apakah bisa bertemu Bu…..? | Maaf, pak, Bu….sedang ….., apakah ada pesan yang bisa kami sampaikan |
Dalam situasi santai atau nonformal, sering kita jumpai pembicara memulai percakapannya dengan ungkapan sebagai berikut :
Ungkapan | Jawaban |
Hai, apa kabar ? | Baik, gimana kabarmu ? |
Halo, apa kabar ? | Ya, halo.baik |
Selamat pagi | Pagi |
Assalamualaikum. Bagaimana keadaan bapak/ibu ….. | Wa alaikumsalam. Alhamdulilah, baik |
Jika mengawali percakapan pada saat orang lain berbicara, kita perlu meminta maaf dan menggunakan kata-kata/ungkapan penyelaan seperti:
- Maaf, menyela sebentar
Selain salam dan sapaan, dalam praktiknya ada beberapa macam kata atau ungkapan yang acap digunakan untuk mengawali percakapan. Kata/ungkapan tersebut umumnya bersifat membangkitkan keingintahuan atau membangkitkan perhatian orang lain. Untuk menarik perhatian pendengar, kita dapat mengawali percakapan dengan mengemukakansebuah pepatah, peribahasa ataupun ungkapan atau idiom tertentu
Meskipun begitu, pemilihan kata atau ungkapan pengawal percakapan harus mempertimbangkan relevansinya. Untuk mengawali percakapan mengenai kesehatan, kita dapat mengambil motto yang sudah dikenal banyak orang misalnya : “mens sana in corpora sano” atau “kata orang bijak, kebersihan adalah sebagian dari iman”. Untuk merangsang perhatian, kita dapat mengajukan pertanyaan retorik, misalnya :
- Betulkah madu yang asli dan palsu dapat dikenali ?
- Anda ingin berternak burung perkutut ? ikutilah pengalaman berikut ini
- Anda ingin jadi pengusaha property tanpa modal? Ikuti seminarnya