Pada awalnya bumi terbentuk seluruh benua merupakan satu daratan yang amat luas, belum terbagi-bagi oleh pergeseran kerak bumi; daratan tersebut disebut Pangea, pada masa mesozoic terbagi atas dua bagian besar yaitu gondwana di belahan Bumi selatan dan laurasia di belahan Bumi utara.
Permukaan Bumi bervariasi dari tempat ke tempat. Sekitar 70,8% permukaan Bumi ditutupi oleh air, dan terdapat banyak landas benua di bawah permukaan laut. Luas permukaan Bumi yang ditutupi oleh air setara dengan 361,132 km2 (139,43 juta sq mi). Permukaan Bumi yang terendam memiliki bentang pegunungan, termasuk rangkaian punggung tengah samudra dan gunung api bawah laut, bentang lainnya adalah palung laut, lembah bawah laut, dataran tinggi samudra, dan dataran abisal. Sisanya, 29,2% (148,94 km2 atau 57,51 juta sq mi) permukaan Bumi dilingkupi oleh daratan, yang terdiri dari pegunungan, padang gurun, dataran tinggi, pesisir, dan geomorfologi lainnya.
A. Pembentukan Benua
Teori-teori terjadinya benua menurut Alfred Lother Wegener disebut teori apungan dan pergeseran benua. Ia mengungkapkan teori tersebut pada tahun 1912 dihadapan perhimpunan ahli geologi di Frankfurt, Jerman. Teorinya diungkapkan pertama kali dalam bentuk buku pada tahun 1915 yang berjudul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane (Asal Usul Benua dan Lautan). Buku tersebut menimbulkan kontroversi besar di lingkungan para ahli geologi, yang mereda pada tahun 60-an setelah teori apungan dan pergeseran benua oleh Wegener semakin banyak mendapat penganut di lingkungan ahli ilmu pengetahuan.
Titik tolak teori Wegener tersebut adalah :
a. Adanya persamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika. Kedua garis yang sama tersebut, dahulu adalah daratan yang berhimpitan. Inilah sebabnya formasi geologi di bagian-bagian yang bertemu itu sama.
b. Daerah Greenland sekarang bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36 meter setiap tahun, sedangkan Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 meter setiap tahun. Menurut Wegener, benua sekarang ini dahulu merupakan satu benua (Benua Pangea). Benua tunggal ini mulai terpecah oleh gerakan benua besar dari selatan, baik ke arah barat maupun arah utara menuju khatulistiwa. Peristiwa tersebut menyebabkan terjadinya hal-hal berikut :
1. Bentangan-bentangan Samudera dan benua mengapung sendiri-sendiri.
2. Samudra Atlantik menjadi semakin luas karena Benua Amerika terus bergerak ke arah barat. Dengan demikian, terjadi lipatan-lipatan kulit bumi yang menjadi jajaran pegunungan utara dan selatan yang terdapat di Sepanjang Pantai Amerika Utara dan Selatan.
3. Adanya kegiatan seismik yang luar biasa di sepanjang patahan St. Andreas dekat pantai barat Amerika Serikat.
Pada peta dunia kalian akan melihat simbol warna seperti warna hijau, cokiat, kuning, putih dan biru. Jadi Akibat pergeseran itu terbentuklah benua-benua : Amerika, Afrika, Eropa, Asia, Australia dan Antartika Benua-benua yang ada di dunia terdiri atas 6 benua dengan 1 benua tidak dihuni secara permanen yaitu benua antartika Benua-benua tersebut mempunyai luas yang berbeda-beda.