Diplomasi dalam arti luas mencakup seluruh kegiatan politik luar negeri suatu negara dalam hubungannya dengan negara lain. Diplomasi mencakup kegiatan:
i. menentukan tujuan dengan mempergunakan semua daya dan tenaga untuk mencapai tujuan tersebut.
ii. menyesuaikan kepentingan dari negara lain dengan kepentingan nasional sesuai dengan daya dan tenaga yang ada padanya.
iii. menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan negara lain.
iv. mempergunakan sarana dan kesempatan yang ada sebaik-baiknya.
Kegagalan dalam melaksanakan diplomasi dapat mengakibatkan timbulnya konflik dan ini akan berakibat membahayakan perdamaian dan keamanan internasional. Dalam hubungan internasional modem suatu negara akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari peperangan. Kekurangan akan keterampilan dalam berdiplomasi akan mengundang konflik antarbangsa dan mengancam perdamaian dunia.
b. Propaganda
Propaganda adalah usaha sistematis yang digunakan untuk mempengaruhi pikiran, emosi, dan tindakan suatu kelompok demi kepentingan masyarakat umum
· Propaganda lebih ditujukan pada rakyat Negara lain daripada kepada pemerintahannya;
· Propaganda untuk keuntungan diri sendiri, perjuangan untuk kepentingan nasional dari Negara yang membuat propaganda.
Propaganda dilakukan dengan menggunakan alat semisal radio gelombang jarak pendek, televisi, internet dll, dalam menggunakan propaganda dapat digunakan cara; menyajikan pemberitaan dan informasi yang sefaktual dan seobyektif mungkin dan membiarkan pendengar/pembaca propaganda menyimpulkan sendiri. Bisa juga dengan terknik ‘bohong besar’.
Teknik ‘bohong besar’ pernah digunakan Hitler dengan sangat efektif. Karena berdasarkan alasan yang dikembangkannya, yaitu: bahwa ‘suatu kebohongan asal saja cukup besar dan sering diulang-ulang akan dipercaya oleh orang banyak, setidak-tidaknya sebagian diantaranya’ (J. Frankel, 1980).
c. Ekonomi
Sarana ekonomi biasanya digunakan secara luas dalam hubungan internasional baik dalam masa damai maupun masa perang. Dalam masa damai perdagangan dan bantuan internasional sangat penting. Dalam masa perang berbagai tindakan perang ekonomi juga sering digunakan.
Pada tingkat tertentu, semua Negara harus terlibat dalam perdagangan internasional agar dapat memperoleh barang yang tak dapat diproduksi sendiri di dalam negerinya. Sebalinya, mereka juga menjual barang ke Negara lain sehingga dapat membayar apa yang diimportnya dengan menggunakan keuntungan yang diperolehnya.
d. Kekuatan militer dan perang
Kekuatan militer yang memadai dapat menambah keyakinan dan stabilitas untuk berdiplomasi. Diplomasi tanpa dukungan kekuatan militer yang kuat dapat membuat suatu Negara tak memiliki rasa percaya diri. Mereka tak mampu menghindari tekanan-tekanan dan ancaman-ancaman yang dilancarkan lawan, yang dapat mengganggu kepentingan nasionalnya.