A. Pembentukan Kata : Paradigma/Analogi Dan Kaidah / Kelaziman
pembentukan kata pada umumnya mengikuti suatu paradigm. Paradigma-paradigma tersebut membentuk kaidah bahasa. Dengan demikian untuk menguji benar tidaknya suatu kata bentukan dapat dilakukan dengan menempatkan kata itu dalam suatu paradigma.
akan tetapi, kadang-kadang ada bentukan yang tidak ada paradigmanya namun dianggap betul karena telah menjadi suatu kelaziman. Misalnya dalam bahasa inggris verba dalam bentuk lampau pada umumnya ditambah akhiran –ed, misalnya study-studied. Tetapi write menjadi wrote, read tetap read. Dalam bahasa Indonesia ber+ada => berada, ber+asap =>berasap, ber+ajar =>belajar. Akan tetapi, bentuk belajar telah diterima sebagai kelaziman, maka bentukan tersebut dianggap sesuai dengan kaidah.
B. Parafrasa Lisan Dari Uraian Tertulis Yang Dibacakan
informasi yang tertulis dapat kita terima secara lisan dari pembacaan teks, maka proses penerimaan informasinya sama halnya orang yang mendengarkan pembicaraan secara langsung. Oleh karena itu, langkah parafrasa yang perlu kita lakukan adalah :
1. Dengarkan secara cermat pembacaan teks atau wacana tertulis
2. Catat informasi utama yang anda anggap penting
3. Kembangkan informasi utama tersebut menjadi satuan-satuan gagasan atau paragraph
4. Jika perlu, pengembangannya dapat anda lakukan secara tertulis untuk anda bacakan
5. Ungkapan isi uraian yang telah anda dengar dengan kata-kata atau kalimat anda sendiri